Rabu, 30/01/2013 11:48 WIB
Jakarta - Pagi ini jagat internet Tanah Air dihebohkan dengan aksi grup Anonymous Indonesia yang sempat menjebol beberapa situs pemerintah. Aksi ini dikaitkan dengan penahan Wildan, hacker yang meretas situs SBY.
Wildan Yani Ashari, remaja berusia 21 tahun, diduga telah merusak akses ke situs presidensby.info dengan menyusup ke dalam jaringan ISP Jatireja Network, salah satu penyedia layanan internet situs milik presiden RI itu.
Aksi penangkapan Wildan beberapa waktu lalu ini lantas memicu gerakan lain yang dilakukan sebuah grup bernama Anonymous Indonesia. Mereka juga memiliki akun Twitter bernama @anon_indonesia.
Sejak dini hari tadi, Rabu (30/1/2013), grup tersebut melakukan beberapa serangan ke situs pemerintah milik Kemenkumham, Kemenparekraf dan Indonesia.go.id. Bahkan kabarnya situs Kominfo sempat menjadi korban aksi kelompok tersebut.
Nama Anonymous sendiri mengingatkan para pengguna internet dengan grup Anonymous lainnya di mancanegara yang telah meretas ke beberapa situs besar seperti Visa, Master Card, PayPal, dan masih banyak lainnya. Grup ini juga pernah sukses membobol jaringan PlayStation Network milik Sony.
Tapi tak selalu bersifat merusak, grup Anonymous juga berkontribusi membangun infrastruktur di perbatasan Gaza agar komunikasi digital di tempat itu tidak terputus. Lalu apa kaitannya dengan grup Anonymous Indonesia?
"Tidak ada," kata salah satu anggota Anonymous yang dihubungi detikINET.
"Kami Anonymous Asia Tenggara belum melakukan apapun atau bertindak apapun terhadap kasus Wildan ini. Karena kita menganggap ini hanya sebagai kasus di mana popularitas dan keangkuhan bermain," kata anggota yang sempat menyusup sistem keamanan NASA itu.
Jika begitu, lalu siapa sebenarnya grup yang mengaku Anonymous Indonesia itu?
"Ya, Anonymous itu kan bisa siapa saja, yang jelas kami tidak ada hubungannya dengan kelompok tersebut," pungkas hacker kawakan yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu.
0 komentar:
Posting Komentar